Masakan Khas
Cari aneka masakan khas
seluruh nusantara.
Home » » Udang Selingkuh Khas Kota Wamena

Udang Selingkuh Khas Kota Wamena

Written By Unknown on Senin, 11 Juli 2016 | 21.18

    Udang Selingkuh

    Kota Wamena selain populer karena memiliki pesona alam dan budaya yang unik itu, kota yang diapit pegunungan Jayawijaya tersebut juga menawarkan aneka kuliner yang siap menggugah selera para turis. Salah satu kuliner andalan kota yang berhawa sejuk ini adalah udang selingkuh (cherax albertisii).
    Ya, udang selingkuh namanya. Nama unik ini dikaitkan dengan keberadaan capit/jepit besar yang terdapat pada udang tersebut. Tekstur tubuhnya persis sebagaimana udang pada umumnya. Bedanya, udang jenis ini memiliki capit seperti capit kepiting. Bila dilihat dari arah belakang, ia memang mirip udang, apalagi setelah kelihatan kepalanya. Namun, bila dilihat dari arah depan, biota air tawar yang bungkuk ini seperti kepiting karena mempunyai kaki depan yang panjang dan besar layaknya kepiting.  
    Konon, sebelum tahun 1987, udang selingkuh merupakan sumber protein hewani utama masyarakat yang tinggal di Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya. Pada saat itu, Sungai Baliem, yang letaknya berdekatan dengan Kota Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, menyimpan aneka jenis udang, yang dalam bahasa setempat disebut udi. Sebagaimana yang dilansir, udang dede (bintik kuning dan putih), mugido (hijau gelap), kogiya (putih besar), pamo (kecil hijau daun), petokebo (kecil putih), obawa (hijau kemerahan), dan pitimogo (hijau kekuningan) adalah di antara sekian banyak jenis udang yang terdapat di Sungai Baliem. Selain di Sungai Baliem yang populer dengan liku-likunya yang bagai ular itu, udang selingkuh juga banyak dijumpai di tiga danau cantik di Kabupaten Paniai, yaitu Danau Paniai, Danau Tigi, dan Danau Tage yang pertama kali ditemukan oleh seorang pilot berkebangsaan Belanda bernama Wissel ketika terbang melintasi pegunungan tengah Pulau Irian pada tahun 1938. 
    Lobster di Wamena

    Meski bermodal bumbu seadanya, udang selingkuh sudah dapat dihidangkan dengan cita rasa yang enak dan khas. Keistimewaan lain udang selingkuh terletak pada kandungan proteinnya yang amat kaya. Sehingga, di samping terasa enak dan lezat di lidah, mengkonsumsi hidangan seafood ini juga bagus untuk kesehatan para penikmatnya. Uniknya, selain digoreng, udang selingkuh kerap pula dihidangkan dengan direbus. Bagi yang suka digoreng, kuliner ini akan terasa nikmat bila disandingkan di atas meja dengan nasi hangat, tumis kangkung, dan aneka saus, seperti saus mentega, saus tiram, saus padang, dan saus asam manis. Apabila direbus, alangkah lebih sedapnya andaikata ditemani sepiring nasi hangat plus sambal tomat dan lalapan. Selain itu, meskipun jarang dilakukan, udang selingkuh juga dapat dihidangkan dengan cara dibakar.  
    Menyantap menu udang selingkuh dengan sambal yang pedas dan didampingi minuman yang serba hangat tentu akan lebih nikmat lagi. Mengingat letak topografi Kota Wamena yang berada di ketinggian dan berhawa sejuk, yaitu sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut (dpl) di kaki pegunungan Jayawijaya yang kesohor mempunyai salju abadi di puncaknya itu. Kondisi alam yang demikian sangat cocok bila menikmati aneka hidangan dan minuman yang dapat menghangatkan tubuh. Misalnya, minum kopi Wamena yang terkenal memiliki cita rasa dan aroma yang berbeda dibandingkan dengan kopi dari daerah lain di Indonesia. Sebab di Wamena, kopi—dan bahkan mayoritas komoditas pertanian dan perkebunan di Kabupaten Jayawijaya—dibudidayakan mengandalkan tanah vulkanik tanpa menggunakan bahan pestisida.

    Harga Per Porsi Udang Selingkuh

    Harga udang selingkuh terbilang mahal, yaitu berkisar antara Rp 70.000—Rp 100.000 per porsi plus sepiring nasi (September 2007). Hal ini disebabkan keberadaan udang tersebut yang langka di pasar dan tidak tersedia di sembarang tempat.  Bagi pelancong yang ingin mencicipi kuliner daerah yang terkenal dengan Kepulauan Kepala Burung ini, dapat mengunjungi rumah makan dan restoran yang berada di jalan-jalan protokol kota tersebut, seperti di Jalan Trikora, Kota Wamena, Provinsi Papua.
SHARE

About Unknown