Papeda Ternate
Pohon sagu (metroxhylon rumpii) merupakan tanaman yang sangat penting bagi masyarakat Maluku Utara. Ketika pohon ini telah berusia sepuluh tahun, bagian dalamnya mampu menghasilkan serat berupa tepung seberat 80-100 kilogram. Serat tepung inilah yang kemudian menjadi bahan utama pembuatan papeda, atau yang biasa disebut bubur sagu.
Bagi masyarakat Ternate, papeda merupakan makanan pokok layaknya nasi ataupun jagung. Papeda dimakan bersama kuah kuning yang terbuat dari kunyit dan dicampur dengan ikan tongkol. Makanan ini juga disajikan bersama dengan jeruk nipis, beberapa potong kelapa, dan sagu sebagai lauknya.
Proses pembuatan papeda diawali dengan memotong bagian pangkal pohon sagu. Kemudian, bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah.
Proses Pembuatan Papeda Kuah Kuning
Sistem memasak papeda adalah dengan merebus tepung sagu tersebut hingga mengental dan matang menjadi papeda. Dalam keadaan panas, papeda dituangkan ke piring yang sebelumnya telah dibasahi dengan kuah ikan. Tujuannya agar papeda tersebut tidak melekat di piring, yang digunakan sehingga tidak sulit untuk mencucinya.
Papeda ialah makanan yang dihidangkan hanya saat panas saja karena ketika dingin makanan ini akan menjadi lengket ke piring. Selain itu, ketika dingin makanan ini dianggap telah basi dan tidak layak dimakan, sehingga fungsinya terkadang dialihkan sebagai alat perekat kertas. Karena berbentuk bubur sagu yang kental, cara memakan papeda tidak menggunakan sendok ataupun tangan, melainkan langsung diseruput dari piring.
Harga Papeda Ternate per Porsi
Harga papeda di warung-warung tradisional relatif murah. Seporsi papeda bisa diperoleh dengan harga Rp1.000- Rp 1.500. Di sepanjang kota Ternate, banyak didapati warung yang menjual makanan tradisional seperti papeda. Warung yang menjual makanan papeda terletak di pusat kota, sehingga wisatawan dapat naik angkutan kota dari Bandara Sultan Baabullah dengan biaya Rp 3.000/orang . Wisatawan juga dapat menggunakan jasa taksi yang telah beroperasi sejak akhir tahun 2005 .
Selain menikmati makanan khas papeda, di Ternate, wisatawan dapat menjumpai warung-warung yang berjualan cinderamata dan makanan khas Maluku Utara seperti ketam kenari, halua kenari, bagea, serta ikan hasil olahan, seperti ikan fufu (ikan asap) dan gohu ikan