Rabu, 24 Oktober 2007

Gulai Ikan Patin Khas Kota Pekanbaru

Gulai Ikan Patin Khas Kota Pekanbaru
Gulai Ikan Patin


Bila Anda berkunjung ke Kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, jangan lupa menikmati salah satu menu andalan daerah yang dikenal dengan Bumi Melayu ini, yaitu gulai ikan patin. Karena, gulai ikan patin telah menjadi ikon wisata kuliner bagi kota yang juga dijuluki dengan Kota Bertuah ini, di samping gulai ikan baung tentunya. Oleh sebab itu, hampir setiap warung, rumah makan, dan restoran yang terdapat di Kota Pekanbaru selalu menyajikan gulai ikan patin sebagai menu utama.

Bila dicermati secara seksama, masuk akal kiranya mengapa ikan patin (pangasius hipothalmus) dan ikan baung (mystus nemurus) menjadi menu andalan wisata kuliner Kota Pekanbaru. Secara geografis, Kota Pekanbaru diapit oleh empat buah sungai besar, yaitu Sungai Siak, Sungai Indragiri, Sungai Kampar, dan Sungai Rokan. Keberadaan sungai-sungai tersebut memungkinkan ikan patin dan ikan baung dapat berkembang dengan baik, apalagi kedua jenis ikan tersebut merupakan spesies ikan air tawar yang biasa hidup di kolam atau sungai.

Meskipun gulai ikan patin sangat terkenal di Kota Pekanbaru, ternyata tidak semua penduduk kota tersebut menyukainya. Sebagian masyarakat menganggap ikan patin merupakan leluhur atau bagian dari keluarganya. Hal ini berkaitan dengan sebuah cerita rakyat yang sangat populer di daerah tersebut, yaitu legenda ikan patin, dengan Awang Gading, Dayang Kumunah, dan Awangku Usop sebagai tokoh utamanya.  

Kekhasan gulai ikan patin terletak pada kuahnya yang kuning pekat dipadukan dengan potongan-potongan ikan patin yang berukuran besar. Aroma daging ikan patin yang khas berbaur dengan aroma bumbu “menyerbu” indera penciuman, menggoda pengunjung untuk segera menyantapnya. Dagingnya yang empuk dan resapan bumbunya yang terasa di lidah menambah daya tarik menu ini.

Hal lain yang membedakan gulai ikan patin Kota Pekanbaru dengan gulai ikan patin yang terdapat di daerah lain di Nusantara adalah campuran bunga kecombrang/bunga kincung (nicolaia speciosa/torch ginger). Bunga kecombrang dimasukkan ke dalam kuah dan dimasak hingga layu. Selain  berfungsi sebagai sayuran yang memberi kesan lebih segar pada masakan, bunga kecombrang juga berfungsi sebagai penyedap rasa gulai ikan patin.

Menu yang biasa disantap pada waktu makan siang dan makan malam ini akan terasa lebih spesial apabila disandingkan dengan menu pendamping lainnya di atas meja, seperti sambal jengkol, daun singkong rebus, ikan asin, gulai udang, dan lain sebagainya. Menyeruput minuman khas daerah ini di sela-sela makan, seperti laksamana mengamuk, lancang kuning, air mata pengantin, atau jus jagung, melengkapi kepuasan Anda menikmati gulai ikan patin. Sedangkan bagi Anda yang ingin mencicipi masakan ikan patin berkuah dengan rasa yang berbeda, dapat mencoba asam pedas (sampadeh) ikan patin. Berbeda dengan gulai ikan patin yang terasa lekat di lidah karena kuahnya yang kuning dan kental, asam pedas ikan patin dengan kuahnya yang bagai “semburat merah” itu menawarkan rasa yang lebih segar dan pedas ketika disantap.

Harga Satu Porsi Gulai Ikan Patin

Harga seporsi gulai ikan patin berkisar antara Rp 35.000-Rp 40.000. Bagi wisatawan yang berada di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dapat dengan mudah menemukan warung-warung, rumah makan, dan restoran yang menyediakan gulai ikan patin, seperti di kawasan sekitar Arengka, Simpang Tiga (dekat Bandara Sultan Syarif Kasim II), Jalan Sudirman, dan Jembatan Leighton (Jembatan Siak I).    

Kamis, 18 Oktober 2007

Bakso Lombok Uleg

Bakso Lombok Uleg
Bakso Lombok Uleg

Bakso barangkali telah menjadi makanan yang umum didapati di banyak tempat di Indonesia. Namun, bakso asal Temanggung ini boleh jadi bisa dikategorikan sebagai jenis bakso yang lain daripada yang lain. Apa pasal? Ya, bakso dari Kota Tembakau ini memang agak unik, yaitu bakso lombok uleg. Dari namanya saja sudah terlihat keunikan warisan kuliner asli Kabupaten Temanggung ini. Citarasa peras bakso lombok uleg bukan berasal dari sambal ataupun saos, melainkan dari racikan cabai rawit yang dijamin mencubit lidah. Menjadi sangat pas ketika bakso lombok uleg yang super pedas dinikmati di tengah dataran tinggi yang tentunya bernuansa dingin seperti. Kebetulan, Temanggung memenuhi syarat tersebut karena kabupaten yang berada wilayah Provinsi Jawa Tengah ini merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Selain itu, lokasi Temanggung juga tidak jauh dari letak berdirinya duet Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Riwayat bakso lombok uleg yang diperkirakan mulai muncul pada dekade 1950-an tidak konon digagas oleh seorang anak petani bernama Ali Prawiro. Ia ingin mengubah garis nasibnya dan belajar terlebih dulu kepada seorang Tionghoa sebelum memberanikan diri untuk terjun di ranah kuliner. Setelah menimba ilmu tentang bakso, Ali turun gelanggang untuk menerapkan apa yang telah ia dapat. Namun, ia ingin membuat sesuatu yang baru. Keinginan tersebut diwujudkan dalam menu baksonya. Ali sengaja tidak menyertakan mie di bakso yang ia buat, namun diganti dengan ketupat. Ali pun meracik sendiri bumbu-bumbu pedasnya. Caranya sederhana namun hasilnya cukup inspiratif. Ia menumbuk cabai rawit langsung di mangkok. Setelah diuleg, barulah bakso dan bahan-bahan lainnya dimasukkan ke mangkok dan diguyur dengan kuah panas. Rasanya? Hemmm, pastinya meledak-ledak!

Kendati sudah bisa menciptakan resep khusus yang berbeda dari yang lain, tapi Ali tak punya cukup modal untuk membangun warung. Ia masuk keluar kampung untuk mengenalkan bakso inovasi barunya. Setelah sekian tahun menjelajah, ia memutuskan menetap. Lokasi pertama adalah di dekat klenteng Kong Hu Cu di Temanggung. Kemudian, pindah ke kompleks terminal lama. Namun, karena lokasi tersebut akan dirombak, Ali pun tergusur dan terpaksa beringsut lagi. Ali sendiri mungkin tidak mengira hasil perjuangannya ini akan melegenda seperti sekarang ini. Kini, bakso rintisan Ali sudah lekat sebagai salah satu ikon kuliner Temanggung dan dikenal luas hingga ke banyak daerah dengan nama bakso lombok uleg.

Tidak adanya mie justru membuat kuah bakso lombok uleg terlihat lebih fresh dan jernih. Dengan begitu, tampilannya pun akan semakin sedap dipandang dan membuat orang kian tergiur untuk menyantapnya. Yang paling istimewa dari bakso ini tentu saja lombok ulegnya yang digerus langsung di atas mangkok sebelum menu bakso disiapkan. Spesialnya lagi, pembeli bisa menentukan sendiri berapa biji cabai yang dikehendaki. Anda yang doyan makanan pedas tentunya siap-siap menggoyang lidah karena sensasi spicy bakso lombok uleg yang rasanya sulit bisa Anda lupakan. Karena langsung dihaluskan di mangkok, maka rasa dan aroma yang khas dari cabai rawit lebih terasa lebih segar dan merangsang selera.

Bakso Lombok Uleg
Lombok Digerus Langsung Diatas Mangkok


Racikan bumbu yang sederhana justru menjadi keistimewaan dari bakso lombok uleg, selain tentu saja sensasi pedasnya yang terasa spontan di mulut. Di dalam semangkok bakso lombok uleg biasanya terdiri dari bakso, ketupat, irisan tahu, dan kuah beserta paduan bumbunya. Tahu yang digunakan juga bukan tahu sembarang tahu. Biasanya, menu bakso memakai tahu jenis plempung (tahu yang menggelembung bila digoreng). Sedangkan untuk bakso lombok uleg, tahu yang dipakai adalah tahu yang khusus didatangkan dari Temanggung, yakni tahu basah dengan tesktur empuk dan berasa nikmat. Namun, tahu dapat pula digoreng kering untuk Anda yang lebih suka sensasi crispy. Selain itu, berbeda dengan bakso pada umumnya, citarasa bakso lombok uleg lebih segar dan tidak terlalu berlemak, sehingga pas untuk Anda yang ingin sekadar mengganjal perut.

Lokasi Penjualan Bakso Lombok Uleg

Terdapat banyak warung yang khusus menyediakan menu bakso lombok uleg. Salah satu yang terbesar adalah Bakso Lombok Uleg Pak Di yang berlokasi di Jalan Jenderal Soedirman, No. 48A, Temanggung, Jawa Tengah.

Bakso Lombok Uleg pak Di
Bakso Lombok Uleg Pak Di


Bakso Lombok Uleg Pak Di juga telah membuka cabang di beberapa tempat, seperti di Yogyakarta, Magelang, dan Pekalongan. Di Yogyakarta, Bakso Lombok Uleg Pak Di bahkan sudah memiliki sejumlah cabang, antara lain di Jalan Godean Km. 4, Jalan Kaliurang Km. 6.2, Condongcatur, Jalan Bantul No. 64, dan di Jalan Wates Km. 3. Selain warung Pak Di, masih terdapat beberapa penjual bakso lombok uleg lainnya, misalnya warung Pak Amat yang terletak tidak jauh dari warungnya Pak Di di Temanggung, warung Pak Yitno yang berlokasi di depan gedung DPRD Temanggung, warung Pak Peh di dekat terminal Giwangan Yogyakarta, bahkan ada juga di Bandung, yakni warung milik Mas Wiwied yang beralamat di Jalan Ciwastra 181, Bandung, Jawa Barat.

Harga Semangkuk Bakso Lombok Uleg

Semangkuk bakso lombok uleg yang super pedas dihargai dengan tarif antara 4000-8000 rupiah, biasanya tergantung banyak sedikitnya cabai yang Anda dikehendaki.